Buka Acara Karantina Penghafal 30 Juz Alquran, Musa Rajekshah Harap Santri Jadi Pemimpin Negeri

By Abdi Satria


nusakini.com-Medan-Membuka Karantina Penghafal 30 Juz Alquran Angkatan II Perkumpulan Pesantren Dakwah se-Sumatera Utara (Sumut) untuk Tahfiz Alquran dan Kajian Keisalaman (PPDSTK), Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah berharap para santri kelak dapat menjadi pemimpin-pemimpin negeri yang hanya takut Allah SWT.

“Pastinya kalian para santri akan menjadi generasi penerus, menggantikan kedudukan dari orang tua kalian dan juga kami di pemerintahan. Maka harapan kami bagi kalian penghapal Alquran dan menguasai ilmu agama nanti saat menjadi pemimpin tidak semata-mata takut kepada manusia tapi takut hanya kepada Allah SWT sehingga tidak berbuat hal-hal yang melanggar ketentuan agama,” ujar Wagub Sumut, saat membuka acara yang diadakan di Pendopo Umar Baki Rumah Dinas Walikota Binjai, Jalan Veteran, Kota Binjai, Senin (18/7).

Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah menambahkan takut hanya kepada Allah artinya meyakini bahwa tidak ada perbuatan yang bisa disembunyikan dari Allah. Keyakinan demikian dapat membuat seorang pemimpin semakin semangat menjalankan amanahnya lebih baik.

Ia pun berharap pelaksanaan Karantina Penghapal Alquran dapat terus terlaksana untuk mencetak generasi muda yang lebih baik dan seluruh santri yang telah berhasil dapat membagikan ilmu pengetahuannya ke pesantren-pesantren lain.

“Alhamdulillah, ini sudah pelaksanaan kedua. Saya apresiasi sekali kepedulian Walikota Binjai Bapak Amir Hamzah dan jajaran dan juga kepada Perkumpulan Pesantren Dakwah se-Sumatera Utara untuk Tahfiz Alquran dan Kajian Keisalaman yang diketuai Ustaz Abdi Abdullah dan semoga ilmu yang didapat para santri-santri di Karantina ini nanti bisa dibagikan ke yang lain dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga bisa menjadi amal jariyah,” ujarnya.

Sementara itu, Ustaz Abdi Abdullah Az. Zubairy Harahap mengatakan PPDSTK muncul dari inisitif beberapa pimpinan dari rumah tahfiz atau pondok pesantren untuk menjaga standard hafalan Alquran para santri.

“Saat ini banyak sekali bermunculan rumah tahfiz bahkan sekolah umum pun membuat program tahfiz. Kepedulian ini tentu sangat baik, namun banyak yang hafal tapi bacaannya di luar standard. Karena itulah kita buat perkumpulan ini supaya kita bisa bekerja sama dan maju bersama dengan menjaga standard hafalan bacaan para generasi,” ujarnya.

Lanjutnya, ada 40 pesantren yang tergabung dalam PPDSTK dan telah rutin melaksanakan program bersama di antaranya tiga bulan sekali melaksanakan musyawarah berpindah-pindah lokasi, enam bukan sekali program menguji santri yang hafal 5 juz ke atas dan program terbesar adalah Karantina Hafalan Alquran 30 Juz.

“Selain dari Sumut, pesantren yang sudah gabung dengan kami ada juga dari Aceh, Riau bahkan Jambi dan Banten sudah mau bergabung hanya saja kita yang belum mampu dalam pengurusannya. Program ini berhasil berkat dukungan dari Wagub Sumut dan Pemko Binjai serta beberapa pihak,” katanya.

Walikota Binjai Amir Hamzah dalam kesempatan itu juga ikut mengapresiasi PPDSTK yang telah melaksanakan Karantina Hafalan Alquran. “Allah SWT mengangkat derajat orang beriman tapi ada lebih tinggi lagi dari itu, orang yang beriman dan berilmu dan yang berilmu ini juga ada yang lebih tinggi lagi yakni ilmu Alquran, mereka yang menghafalkan Alquran dan semoga bisa juga diamalkan dalam kehidupan,” ujarnya.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Walikota Binjai Rizky Yunanda Sitepu, Ketua DPRD Kota Binjai Noor Sri Syah Alam Putra, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumut Abdul Amri Siregar, Ketua MUI Binjai M Jamil, dan Kakan Kemenag Binjai Safaruddin.(rls)